Powered By Blogger

Kamis, 17 September 2009

PUISI

GELAP

Malam yang tenggelam
Dalam keheningan
Di selimuti angin yang gemulai
Angin yang membuat langit biru menjadi Hitam mencekam
Angin yang menderu deru
Angin yang setiap waktu menjadi badai
Ya, badai
Badai penghancur
Penghancur hati setiap ingsan
Insan yang terserak bagai daun
Kering yang terombang ambing angin
Berterbangan tiada tujuan bagi mereka Yang tak punya pegangan
Selain iman dan ihsan

Semarang 2008
MUHAMMAD RAIS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar